|
---|
Sunday, June 19, 2011
Posted by
crue
at
9:59 PM
Mother Of The Z – The Legend Of Datsun 240Z
Lahir dari sebuah protipe tanah liat yang akhirnya memiliki berbagai macam julukan, mulai dari Samurai-Z sampai dengan Nissan Fairlady. Datsun 240Z telah benar-benar memberikan inspirasi kendaraan Jepang di pasar dunia.

Era 60-an merupakan salah satu masa di mana pabrikan asal Jepang yang masih bernama Datsun ini memiliki masa keemasannya. Dengan mengeluarkan sport car bernama Datsun 240Z yang kerap kali di sebut sebagai “Samurai-Z” atau akrab dikenal dengan generasi Nissan Fairlady pada era sekarang, Datsun telah mampu memberikan pandangan baru para industri mobil di negara Barat terhadap mobil Jepang.

Melalui Datsun 240Z, Datsun telah sukses mengantarkan Jepang berdiri sama tinggi dengan para kendaraan sport car dunia layaknya, Porsche 911 dan juga Jaguar E-Type. Tampilan sport dari kendaraan cupe yang memiliki ciri meruncing di bagian depan layaknya sebuah Samurai ini memiliki performa yang cukup dasyat, tak salah bila akhirnya mobil ini menjadi salah satu icon sportcar di era 70-an.

Tapi tahu kah anda ? jauh sebelum Datsun memproduksi 240Z, sesungguhnya di 1960 Datsun telah mengenalkan varian tipe 510 yang memiliki desain dua pintu dengan mesin 4 silinder. Namun ternyata pangsa pasarnya di Amerika tidak seperti apa yang diekspektasikan karena pada jaman itu konsumen di Amerika sendiri sedang terkena “racun” Muscle car yang memiliki spec mesin besar dan tenaga buas. Pada era itu juga sebagian besar manufaktur otomotif dunia sedang berlomba-lomba untuk membuat sebuah kendaraan sport, keadaan tersebut membuat Datsun terhimpit di tengah-tengah kompetisi.

Bersamaan dengan itu, akhirnya Datsun memutuskan menjalin kerjasama dengan Yamaha untuk mengembangkan desain mesin prototipe sport car demi mengejar sebuah kendaraan yang memiliki paduan antara kecepatan, ketangguhan, performa raksasa namun tetap ekonomis. Namun rupanya kerjasama yang terjalin tak melebihi masa 4 tahun, dikarena perbedaan visi akhirnya Datsun pun harus duduk manis tak kala mesin 2000 cc DOHC yang disodorkan Yamaha tak mengugah niat Datsun yang telah berganti nama menjadi Nissan.
Di karena pihak Nissan tak menerima, akhirnya Yamaha pun berpindah hati ke Toyota. Layaknya gayung bersambut, akhirnya Toyota menerima tawaran tersebut lahirlah generasi Toyota 2000GT yang pada saat itu membuat sebagain pecinta mobil di Amerika tergila-gila. Alhasil, setelah melihat penjualan dari Toyota 2000GT,
Presiden Nissan di Amerika, Yutaka Katayama pun baru membuka mata akan pentingnya membangun sebuah sport car yang pada saat itu memang sedang hangat-hangatnya, terlebih hal ini menyangkut sebuah citra dari brand Nissan sendiri di Amerika.
Sebuah ilham tercetus ketika Nissan melirik kesuksesan sebuah roadster Inggris yang cukup sensasional, Jaguar E-Type. Segera pihak Nissan membangun tim untuk mulai memproduksi sport car yang terdiri hanya 10 orang dan dikepalai oleh Katayama. Rancangan new GT yang jauh lebih spektakuler mulai dirancang, konsep stylish , inovatif dan memiliki performa dasyat dengan harga yang terjangkau dikejar hingga akhirnya pada tahun 1966 lahirlah protipe pertama dari Datsun 240Z yang dibuat melalui sebuah tanah liat.
Era 60-an merupakan salah satu masa di mana pabrikan asal Jepang yang masih bernama Datsun ini memiliki masa keemasannya. Dengan mengeluarkan sport car bernama Datsun 240Z yang kerap kali di sebut sebagai “Samurai-Z” atau akrab dikenal dengan generasi Nissan Fairlady pada era sekarang, Datsun telah mampu memberikan pandangan baru para industri mobil di negara Barat terhadap mobil Jepang.
Melalui Datsun 240Z, Datsun telah sukses mengantarkan Jepang berdiri sama tinggi dengan para kendaraan sport car dunia layaknya, Porsche 911 dan juga Jaguar E-Type. Tampilan sport dari kendaraan cupe yang memiliki ciri meruncing di bagian depan layaknya sebuah Samurai ini memiliki performa yang cukup dasyat, tak salah bila akhirnya mobil ini menjadi salah satu icon sportcar di era 70-an.
Tapi tahu kah anda ? jauh sebelum Datsun memproduksi 240Z, sesungguhnya di 1960 Datsun telah mengenalkan varian tipe 510 yang memiliki desain dua pintu dengan mesin 4 silinder. Namun ternyata pangsa pasarnya di Amerika tidak seperti apa yang diekspektasikan karena pada jaman itu konsumen di Amerika sendiri sedang terkena “racun” Muscle car yang memiliki spec mesin besar dan tenaga buas. Pada era itu juga sebagian besar manufaktur otomotif dunia sedang berlomba-lomba untuk membuat sebuah kendaraan sport, keadaan tersebut membuat Datsun terhimpit di tengah-tengah kompetisi.
Bersamaan dengan itu, akhirnya Datsun memutuskan menjalin kerjasama dengan Yamaha untuk mengembangkan desain mesin prototipe sport car demi mengejar sebuah kendaraan yang memiliki paduan antara kecepatan, ketangguhan, performa raksasa namun tetap ekonomis. Namun rupanya kerjasama yang terjalin tak melebihi masa 4 tahun, dikarena perbedaan visi akhirnya Datsun pun harus duduk manis tak kala mesin 2000 cc DOHC yang disodorkan Yamaha tak mengugah niat Datsun yang telah berganti nama menjadi Nissan.
Di karena pihak Nissan tak menerima, akhirnya Yamaha pun berpindah hati ke Toyota. Layaknya gayung bersambut, akhirnya Toyota menerima tawaran tersebut lahirlah generasi Toyota 2000GT yang pada saat itu membuat sebagain pecinta mobil di Amerika tergila-gila. Alhasil, setelah melihat penjualan dari Toyota 2000GT,
Sebuah ilham tercetus ketika Nissan melirik kesuksesan sebuah roadster Inggris yang cukup sensasional, Jaguar E-Type. Segera pihak Nissan membangun tim untuk mulai memproduksi sport car yang terdiri hanya 10 orang dan dikepalai oleh Katayama. Rancangan new GT yang jauh lebih spektakuler mulai dirancang, konsep stylish , inovatif dan memiliki performa dasyat dengan harga yang terjangkau dikejar hingga akhirnya pada tahun 1966 lahirlah protipe pertama dari Datsun 240Z yang dibuat melalui sebuah tanah liat.
Oktober 1969 merupakan bulan dan tahun bersejarah bagi Nissan Motor, Ltd. Dari sketsa, clay mocup hingga prototype 240Z akhirnya sampai di tahap produksi. Namun di tahap produksi ini, pihak Nissan memutuskan untuk membuat dua versi 240Z, satu untuk pasar Amerika satunya lagi untuk JDM alias Japan Domestic Market. Keduanya dibuat dengan kode bodi yang sama, S30 akan tetapi menggunakan mesin yang berbeda dan juga posisi setir. Untuk pasar Jepang, 240Z dikenal sebagai Fairlady Z yang menggunakan setir kanan (HS30) dan mesin 6 silinder berkapasitas 2000cc SOHC berkode L20 yang memiliki power 130 hp, lebih kecil dari model 240Z untuk pasar Amerika.
Seketika, terobosan yang dilakukan Nissan di untuk negeri Paman Sam mendapat sambutan yang cukup meriah, hal ini terbukti dengan animo para pecinta otomotif di sana yang langsung memperebutkan 240Z ini. Popularitas 240Z terdongkrak tinggi begitu juga dengan Nissan atau Datsun, terlebih harga yang ditawarkan untuk 240Z jauh lebih murah dibanding sport car Eropa dan Amerika saat itu seperti, Jaguar E-Type, BMW dan juga Porsche 911. Setidaknya 30 ribu unti berhasil dijual hanya dalam waktu singkat pada 1971 dan hal ini terus meningkat hingga menyentuh angka 50.000 unit di 1973.
Kesuksesan Datsun 240Z di negeri Paman Sam tak hanya didapat melalui angka penjualannya saja, namun juga melalui ajang bergengsi layaknya kejuaraan motorsport. Untuk menunjukan sang Samurai-Z, tahun 1971 pihak Jepang mengeluarkan varian 240ZG yang peruntukannya sebagai homologasi agar 240Z dapat berkompetisi di arena aspal panas alias motorsport Group 4 di Amerika.
Sumber ----> klik disini
Tags Under: CLASSICS, DATSUN, NISSAN, DATSUN 240Z, SAMURAI-Z, FAIRLADY, SEJARAH DATSUN 240Z, SEJARAH NISSAN FAIRLADY
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)