Car BMW I3 Auto Conscep

Pentingnya sebuah pelayanan memang menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam membangun hubungan yang baik dengan konsumennya. Namun bagaimana jadinya bila pelayanan yang diberikan hanya berupa suatu ungkapan tanpa wujud saja, pasti bakalan kecewa berat kan …? Salah satu contoh kasusnya adalah di China. Seorang pemiliki mobil mewah Lamborghini kalap menghancurkan kendaraan mewahnya sendiri di depan umum akibat kecewa terhadap pelayanan yang diberikan produsen supercar berlogo kepala Banteng di Negeri Panda tersebut.

Dalam pernyataanya, kekesalannya memuncak akibat mobil yang dibelinya pada bulan November 2010  tersebut ternyata tidak bisa dihidupkan alias mati walaupun sudah dibawa kesebuah bengkel resminya. Malahan kerusakan kian parah akibat pengiriman mobil yang tidak baik dan menyebabkan kerusakan di bagian bumper depan.

Merasa dirugikan dan tidak puas dengan pelayana dealer Lamborghini di China, sang pemilik pun langsung menghadap CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann yang juga menjabat sebagai manager After Sales Service Asia Pasific, tapi sekali lagi, hanya kecewa yang didapatnya.

Kian merasa tak diperdulikan, akhirnya tepat pada hari Konsumen Sedunia, Lamborghini Gallardo dikorbankan masal olehnya pemiliknya. Eiitt bukan untuk disumbangkan namun untuk di hancurkan lhoo… ia membayar sekelompok orang untuk membuat pesta penghancuran bagi kendaraanya tepat di tengah kota Qingdao.  Bayangkan sebuah supercar sekelas Lamborghini dihujam masal hingga ancur total, pasti menyenangkan bukan … heheheh.

Tapi pastinya ritual ini bukan untuk bersenang-senang, melainkan sebagai ungkapan kekecewaan si pemilikinya. Bagaimana tidak, untuk seukuran kendaraan premium Lamborghini seharusnya memiliki pelayanan yang sangat baik, namun apa yang diterimanya sangat terbalik. Pemilik berharap agar aksinya mengorbankan kendaraanya itu dapat menjadi pelajaran bagi pihak Lamborghini untuk memperhatikan manajemennya sehingga dapat memperbaiki sistem pelayanannya bagi konsumen.

Woow …